LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA II “ PERHITUNGAN DOSIS GABUNGAN”
LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA II
“
PERHITUNGAN DOSIS GABUNGAN”
OLEH :
AAS INDRAYANTI
F201601067
KELAS G2
PROGRAM
STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA
WALUYA
KENDARI
2017
I.
Landasan
Teori
`Dosis
adalah takaran atau jumlah, dosis obat adalah takaran obat yang bila
dikelompokkan bisa dibagi :
a. Dosis Terapi (Therapeutical Dose),
yaitu dosis obat yang dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan untuk
penyembuhan penyakit.
b. Dosis Maksimum (Maximalis Dose), yaitu
dosis maksimal obat atau batas jumlah obat maksimum yang masih dapat digunakan
untuk penyembuhan. Dalam buku buku standar seperti Farmakope atau Ekstra
Farmakope Dosis Maksimum (DM) tercantum diperuntukkan orang dewasa.
c. Dosis Lethalis (Lethal Dose), yaitu
dosis atau jumlah obat yang dapat mematikan bila dikonsumsi. Bila mencapai
dosis ini orang yang mengkonsumsi akan over dosis (OD)
d. Dosis medicinalis yaitu dosis
terapeutik = dosis lazim
e. Dosis permulaan yaitu initial dose
f. Dosis pemeliharaan yaitu maintenance
dose
g. Dosis toxica = dosis sampai terjadi
keracunan
h. Dosis Khusus : Dosis penderita yang
obesitas: harus diperhitungkan lemak dan persentase BB tanpa lemak (BBTL)
BBTL = BB x (100 - % lemak)
i.
Dosis
penderita geriatrik (>65 tahun) : Dosis diturunkan ( ± 75 % DD)
Cara Menghitung Dosis Maksimum Obat
Dalam Resep:
DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila
resep mengandung obat yang ber-DM, tanyakan umurnya, bila ada zat yang bekerja
searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda), urutan melihat daftar DM
berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir, Setelah diketahui umur pasien,
kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali
100%., Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari
dikali 100%.
A. Perhitungan
Persentase Dosis Maksimum
Suatu
resep boleh langsung diracing bila persentase dosisnya kurang atau sama dengan
100% dari dosismaksimumnya, baik DM sekali pakai maupun DM
sehari. Persentasenya dihitung dengan rumus :
a. Persentase
DM searah sekali :
b. Persentase DM sehari sehari :
B. Dosis maksimum gabungan
Bila dalam resep terdapat lebih
dari satu macam obat yang mempunyai kerja bersamaan/searah, maka harus dibuat
dosis maksimum gabungan. Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak lampau bila :
pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B, hasilnya kurang dari 100 %,
demikian pula pemakaian 1 harinya. Contoh obat yang memiliki DM gabungan :
Atropin Sulfas dengan Extractum Belladonnae, Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri,
Coffein dengan Aminophyllin, Arsen Trioxyda dengan Natrii Arsenas dan lain-lain
C.
Materi
Praktikum
a.
Menyalin
Resep 1
Resep 1
Dr.
Nirmalasari
SIP
: 2890/SIP/2000
Jl.
Farma Indah no. 33 Kendari
Kendari,11
Oktober 2012
Iter 3x
R/
Aspirin 400 mg
Paracetamol 250 mg
Cofein 50 mg
S.L ad 800 mg
M.f
Pulv. Dtd. No. xv
S.3.dd.pulv
I
Pro
: Nina (15 tahun)
|
Singkatan dalam resep :
R/ :
Recipe : Ambillah
M.f :
Misce fac : Campur, buat
Pulv :
Pulvis : Serbuk
Dtd :
Da tales doses : Berikan sekian
takaran
No :
Nomero : Nomor
S :
Signa : Tandai
Dd :
De die : Tiap hari
Iter :
Iterati :
Diulangi
Pro :
Pronum : Untuk
b.
Skrining
Resep
Resep 1
1.
Skrining
administrasi
Bagian
Resep
|
Kelengkapan
|
ADA
|
TIDAK
ADA
|
Keterangan
|
Inscriptio
|
Nama dokter
SIP
Alamat Dokter
No Telp/Hp
Tempat dan tanggal resep
|
ü
ü
ü
ü
|
-
|
Dr. Nirmalasari
2890/SIP/2000
Jl. Farma indah no. 33 kendari
Tidak tercantum
Kendari,11 oktober 2012
|
Praescriptio
|
Nama dan jumlah obat
Bentuk sediaan obat
|
ü
ü
|
Aspirin 400 mg
Cofein
50 mg
Paracetamol
250 mg
S.L ad 800
mg
Pulveres
|
|
Signature
|
Nama pasien
Umur pasien
Alamat pasien
No telp/hp
Aturan pakai
|
ü
ü
ü
|
-
|
Nina
15 tahun
Tidak tercantum
Tidak tercantum
3 x sehari
|
Subcriptio
|
Paraf/ tanda tangan dokter
|
-
|
Tidak tercantum
|
2.
Skrining
Farmasetika
Bentuk
sediaan pada resep ini yaitu pulveres. Dalam resep ini mengandung bahan obat
aspirin, paracetamol, cofein, etanol dan saccharum lactis. Bahan ini dicampur
satu persatu lalu digerus hingga homogen dan dimasukkan dalam kertas perkamen.
Iberikan dalm bentuk pulveres agar memudahkan pasien meminum dan mengkonsumsi
obat sesuai dengan umur pasien
Resep 2
1.
Skrining
Administrasi
Bagian
Resep
|
Kelengkapan
|
ADA
|
TIDAK
ADA
|
Keterangan
|
Inscriptio
|
Nama dokter
SIP
Alamat Dokter
No Telp/Hp
Tempat dan tanggal resep
|
ü
ü
ü
ü
|
ü
|
Dr. Endang
2890/SIP/2000
Jl.Farmasiana Yogyakarta
Tidak tercantum
Yogyakarta, 11 Oktober 2017
|
Praescriptio
|
Nama dan jumlah obat
Bentuk sediaan obat
|
ü
ü
|
R/ Diphenhidramin
HCL 0,2
CTM
0,05
Paracetamol 2
Syr.Simplex 50
Aquadest aa
Potio
|
|
Signature
|
Nama pasien
Umur pasien
Alamat pasien
No telp/hp
Aturan pakai
|
ü
ü
ü
|
ü
ü
|
Andi
9 tahun
Tidak tercantum
Tidak tercantum
S. 3 .dd C 1
|
Subcriptio
|
Paraf/ tanda tangan dokter
|
Tidak tercantum
|
2.
Skrining
Farmasetika
Bentuk
sediaan pada resep ini yaitu potio. Dalam resep ini mengandung bahan obat
Diphenhidramin HCL 0,25, CTM 0,05 Paracetamol 2, Syr.Simplex 50 serta aquadest
aa. Bahan ini dicampur satu persatu lalu digerus hingga homogen dan dibuat
dalam bentuk potio untuk memudahkan pasien meminum dan mengkonsumsi obat sesuai
dengan umur pasien.
D.
Uraian
Bahan
Resep 1
1.
Aspirin
(FI Edisi III : 43)
Nama resmi :
ACIDUM ACETYLSALICYLICUM
Nama lain :
Asam asetil salisilat, asetosal
Berat molekul :
180,16
Pemerian :
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih;
tidak berbau atau hampir tidak berbau;
rasa
asam
Kelarutan
: Agak
sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol 95%; larut dalam kloroform p; dan
dalam eter p.
Khasiat dan penggunaan : Analgetik-antipiretik
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
Aturan Pakai :
- Dewasa : 1-3 tab sehari
-
Anak > 5 th : ½- 1 tab sehari ( ISO
Volume 50 ).
2.
Cofein
(FI Edisi III : 175)
Nama resmi :
COFFEINUM
Nama lain :
Kofeina
Berat molekul :
194,19
Pemerian : Serbuk atau
serbuk bentuk jarum mengkilat
biasanya menggumpal; putih; tidak berbau
rasa pahit
Kelarutan : Agak sukar
larut dalam air dan dalam, etanol
95% p; mudah larut dalam kloroform p; sukar
larut dalam eter p
Khasiat dan penggunaan : Stimulan syaraf pusat, kardiotonikum
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik.
3.
Laktosa
(FI Edisi III : 338)
Nama resmi :
LAKTOSUM
Nama lain :
Laktosa, Saccharum Lactis
Berat molekul :
36,30
Pemerian :
Serbuk hablur putih; putuh; tidak berbau; rasa
agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6
bagian air, larut dalam 1 bagian
air mendidih, sukar larut
Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
4.
Paracetamol
(FI Edisi III : 37)
Nama resmi :
ACETAMINOPHENUM
Nama lain :
Asetaminofen
Berat molekul : 151, 16
Pemerian :
Hablur atau serbuk hablur putuh; tidak berbau;
rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam
70 bagian air; dalam 7 bagian
etanol 95% p; dalam 30 bagian aseton p; dalam
40 bagian gliserol p; dan dalam 9 bagian
propilenglikol p; larut dalam larutan alkali
hidroksida
Khasiat dan penggunaan : Analgetik-antipiretik
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya
Aturan Pakai :-
< 1 tahun : ½ - 1 sdt / 60-120 mg tiap 4-6 jam
-
1-5 tahun : 1-2 sdt / 120-250 mg tiap
4-6 jam
-
6-12 tahun : 2-4 sdt / 250-500 mg 4-6
jam
-
> 12 tahun : ½ - 1 g tiap 4 jam ( ISO
Volume 50 ).
Resep 2
1.
Aquadest
(FI Edisi III : 96)
Nama resmi :
AQUA DESTILLATA
Nama lain :
Air suling
Berat molekul :
18,02
Pemerian :
Cairan jernih; tidak bewarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa
Khasiat :
Pelarut
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
2.
Chlorpheniramim
Maleat (FI Edisi III : 153)
Nama resmi : CHLORPHENIRAMIN MALEAS
Nama lain :
Klorfeniramin maleat
Berat molekul :
390,87
Pemerian :
Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan :
Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian
etanol (95 %) dan dalam 10 bagian kloroform
P; sukar larut dalam eter P
Khasiat :
Antihistaminikum
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
Aturan Pakai : - Anak 2-6 tahun : ½ - 1 tab tiap 4 jam
-
6-12 tahun : 1-2 tab tiap 4 jam
- Dewasa : 2-4 tab tiap 4 jam ( ISO Volume 50 ).
3.
Dipenhidramin
HCL (FI Edisi III : 96)
Nama resmi :
HYDROCHLORIDUM
Nama lain :
Difenhidramina hidroklorida
Berat molekul :
291,82
Pemerian : Serbuk
hablur putih; putih; tidak berbau; rasa
pahit disertai rata tebal
Kelarutan : Mudah larut
dalam air, dalam etanol (95%) P
dan
dalam kloroform P; sangat sukar larut dalam eter P; agak sukar larut dalam
aseton P
Khasiat :
Antihistaminikum
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari
cahaya
4.
Paracetamol
(FI Edisi III : 37)
Nama resmi :
ACETAMINOPHENUM
Nama lain :
Asetaminofen
Berat molekul :
151, 16
Pemerian :
Hablur atau serbuk hablur putuh; tidak berbau;
rasa pahit
Kelarutan :
Larut dalam 70 bagian air; dalam 7 bagian
etanol
95% p; dalam 30 bagian aseton p; dalam 40 bagian gliserol p; dan dalam 9 bagian
propilenglikol p; larut dalam larutan alkali hidroksida
Khasiat :
Analgetik-antipiretik
Penyimpanan
: Dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari
Cahaya
Aturan Pakai :-
< 1 tahun : ½ - 1 sdt / 60-120 mg tiap 4-6 jam
-
1-5 tahun : 1-2 sdt / 120-250 mg tiap
4-6 jam
-
6-12 tahun : 2-4 sdt / 250-500 mg 4-6
jam
-
> 12 tahun : ½ - 1 g tiap 4 jam ( ISO
Volume 50 ).
5.
Syrup
Simplex (FI Edisi III : 567)
Nama resmi :
SIRUPUS SIMPLEX
Nama lain :
Sirop gula
Pemerian :
Cairan jernih; tidak bewarna
Khasiat :
Zat tambahan ( Pemanis )
Penyimpanan
: Dalam wadah
tertutup rapat; ditempat sejuk
E. Perhitungan Dosis
Resep
1
1.
Aspirin
400 mg 0,4 g (DM : -/3,9 gram)
Sehari =
x
3,9 gram = 2,9 gram
2.
Paracetamol
250 mg 0,05 g (DM : -/4 gram)
Sehari =
x
4 gram = 3 gram
3. Perhitungan
dosis gabungan aspirin dan paracetamol
x 100%
+
x
100%
=
x 100%
+
x
100%
=
= 60,12% < 100% TOD
Resep 2
1. Jumlah
larutan dalam resep :
b. Diphendhidramin
HCL : 0,25 gram
c. CTM :
0,05 gram
d. Paracetamol : 2 gram
e. Syr.Simplex : 50
f.
+
|
g. Perhitungan
kadar Syr.Simplex :102,3 g
x
100% = 48,8 % > 16,67 %
= BJ larutan = 1,3
4. Diphenhidramin
HCL
a. Diphenhidramin
HCL dalam resep :
1 X P :
: 0,047 g 47 mg
1 X S :
X
3
: 0,142 g 142 mg
b. Dosis
maksimum Diphenhidramin HCL anak umur 9 tahun :
1 X P :
x
100 mg = 45 mg
1 X S :
x
250 mg = 112,5 mg
5. CTM
c. CTM
dalam resep :
1
X P :
: 0,0095 g 9,5 mg
1
X S :
X
3: 0,028 g 28 mg
d.
Dosis maksimum CTM anak umur 9
tahun :
1 X P :
1 X S :
x
40 mg = 18 mg
e. Perhitungan
dosis gabungan Diphenhidramin HCL dan CTM :
x
100% +
x
100%
=
x
100% +
x
100%
=
= 281,77 % > 100% OD
f. Penurunan
dosis 80 % Diphenhidramin HCL :
x
0,25 x 3 =
x
0,75 = 0,21 gram 210 mg
g. Penurunan
dosis 80 %CTM :
x
0,05 x 3 =
x
0,15 = 0,042 gram 42 mg
F.
Penimbangan
bahan
Resep 1
a. Obat
yang ditimbang / diukur
Aspirin = 400 mg x 15 = 6000 mg
= 6 gram
Paracetamol = 250 mg x 15 = 3750 mg
Cofein = 50 mg x 15 = 750 mg
Laktosa = 800 mg (400 mg + 250 mg + 50 mg)
= 100 x 15
= 1500 mg
= 1,5 gram
b. Tabel
pengambilan bahan
No
|
Nama
obat
|
Jumlah
obat g/mg/ml/l
|
Keterangan
|
1
|
Aspirin
|
6000 mg = 6 gram
|
|
2
|
Paracetamol
|
3750 mg = 3,75 gram
|
7,5 tablet
|
3
|
Cofein
|
750 mg =
0,75 gram
|
|
4
|
Laktosa
|
1500 mg = 1,5 gram
|
Resep 2
a. Pengenceran
bahan obat
CTM 50 mg + 10 ml
aquadest
x
10 ml = 8,4 ml 1,6 ml
b. Obat yang ditimbang / diukur
Diphenhidramin HCL = 210 mg
Paracetamol = 2 gram 4 tablet
Syr.Simplex = 50 gram
Aquadest = 50 gram
c. Tabel
engambilan bahan
No
|
Nama
obat
|
Jumlah
obat g/mg/ml/l
|
Keterangan
|
1.
|
Diphenhidramin HCL
|
210 mg
|
|
2.
|
CTM
|
8,4 ml
|
|
3.
|
Paracetamol
|
2 gr
|
4 tablet
|
4.
|
Syr.Simplex
|
50 gr
|
|
5.
|
Aquadest
|
50 gr
|
G.
Prosedur
Kerja
Resep 1
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dihitung
dosis rangkap atau gabungan dari aspirin dan paracetamol
3. Ditimbang
masing-masing obat yang dibutuhkan
4. Dimasukkan
aspirin dalam mortir I dan ditetesi dengan etanol 70%
5. Digerus
paracetamol dan cofein dimortir II digeris ad homogen
6. Dimasukkan
aspirin yang telah dicairkan kedalam lumping ke-II, digerus
hingga tercampur rata
7. Ditambahkan
sedikit laktosa, digerus hingga semua bahan obat homogen
8. Dibagi
dalam 15 bungkus dengan merata dikertas perkamen
9. Diberi
etiket dan dibersihkan alat yang telah digunakan
Resep 2
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dihitung
dosis rangkap atau gabungan dari CTM dan Dipenhidramin HCL
3. Ditimbang
masing-masing obat yang dibutuhkan
4. Diencerkan
CTM dengan 10 ml aquadest, kemudian diukur sampai 8,4 ml
5. Digerus
Dipenhidramin HCL dan Paracetamolad homogen
6. Dituangkan
CTM kedalam mortir lalu digerus cepat agak tidak terjadi
Gumpalan
7.
Ditambahkan aquadest dan Syr.Simplex
masing-masing 50 mg dan digerus hingga homogen
8.
Dimasukkan sediaan tersebut kedalam
botol coklat 100 ml yang telah dikalibrasi
9.
Diberi etiket
H.
Copy
resep
Resep 1
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Nirmalasari
Tanggal : 11 oktober 2012 No: 01
Untuk : Nina (15 tahun)
Alamat : -
Iter
3x
R/ Aspirin 400 mg
Paracetamol 250 mg
Cofein 50 mg
S.L ad 800 mg
M.f pulv. Dtd. No xv
S.3. dd. Pulv I
det orig
Kendari, 11 oktober 2012
P.C.C
Apoteker
|
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Nirmalasari
Tanggal : 11 oktober 2012 No : 01
Untuk : Nina (15 tahun)
Alamat : -
Iter
3x
R/ Aspirin 400 mg
Paracetamol 250 mg
Cofein 50 mg
S.L ad 800 mg
M.f pulv. Dtd. No xv
S.3. dd. Pulv I
det
+ iter 1x
Kendari, 16 oktober 2012
P.C.C
Apoteker
|
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Nirmalasari
Tanggal : 16 oktober 2012 No : 01
Untuk : Nina (15 tahun)
Alamat : -
Iter
3x
R/ Aspirin 400 mg
Paracetamol 250 mg
Cofein 50 mg
S.L ad 800 mg
M.f pulv. Dtd. No xv
S.3. dd. Pulv I
det
+ iter 2x
Kendari, 21 oktober 2012
P.C.C
Apoteker
|
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Nirmalasari
Tanggal : 21 oktober 2012 No : 01
Untuk : Nina (15 tahun)
Alamat : -
Iter
3x
R/ Aspirin 400 mg
Paracetamol 250 mg
Cofein 50 mg
S.L ad 800 mg
M.f pulv. Dtd. No xv
S.3. dd. Pulv I
detur
Kendari, 26 oktober 2012
Apoteker
|
Resep 2
I. Copy Resep
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Endang
Tanggal : 11 Oktober 2012 No : 02
Untuk : Andi (9 tahun)
Alamat : -
Iter
2x
R/ Diphenhidramin HCL 0,25
Chlorpheniramin
Maleat 0,05
Paracetamol 2
Syr. Simpleks 50
Aquadest aa
M.f Potio
S.3. dd. C.1
det orig
Kendari, 11 oktober 2012
PCC
Apoteker
|
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Endang
Tanggal : 11 Oktober 2012 No : 02
Untuk : Andi (9 tahun)
Alamat : -
Iter
2x
R/ Diphenhidramin HCL 0,25
Chlorpheniramin
Maleat 0,05
Paracetamol 2
Syr. Simpleks 50
Aquadest aa
M.f Potio
S.3. dd. C.1
det + iter 1x
Kendari, 16 oktober 2012
PCC
Apoteker
|
APOTEK
MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution
G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani,
M.Sc.,Apt
No.
SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
|
SALINAN RESEP
Dari : dr. Endang
Tanggal : 16Oktober 2012 No : 02
Untuk : Andi (9 tahun)
Alamat : -
Iter
2x
R/ Diphenhidramin HCL 0,25
Chlorpheniramin
Maleat 0,05
Paracetamol 2
Syr. Simpleks 50
Aquadest aa
M.f Potio
S.3. dd. C.1
detur
Kendari, 21 oktober 2012
PCC
Apoteker
|
I.
Etiket
Resep 1
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution G37, Kota Kendari
Apoteker :
Jastria Pusmarani, M.Sc.,Apt
No. SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
No.
01
Tgl. 11 oktober 2012
Nama :
Nina ( 15 tahun) Tablet
Kapsul
3 X Sehari
1 Bungkus
Sdm/Sdt
Sebelum/Bersama/Sesudah
Makan
|
Resep 2
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution G37, Kota Kendari
Apoteker :
Jastria Pusmarani, M.Sc.,Apt
No. SIPA : 15/DKK/V/2015/001
|
No.
02 Tgl. 11
oktober 2012
Nama :
Andi ( 9 tahun) Tablet
Kapsul
3 X Sehari
1
Bungkus
Sdm/Sdt
Sebelum/Bersama/Sesudah Makan
|
J. Pembahasan
Resep
1
Dalam praktikum kali ini dokter
meminta sediaan obat dalam bentuk pulveres (serbuk terbagi). Didalam resep ini
mengandung obat yang berbeda-beda tetapi ada obat yang memiliki khasiat yang
sama yaitu aspirin dan paracetamol dengan khasiat sebagai analgetik-antipiretik
sedangkan cofein bekhasiat sebagai kardiotonikum yang bekerja distimulan syaraf
pusat dan laktosa sebagai zat tambahan (pemanis).
Dalam pembuatan obat ini, pertama
aspirin dimasukkan kedalam lumpang, aspirin berbentuk Kristal agar lebih mudah
digerus ditambahkan etanol 70% sehingga aspirin yang berbentuk Kristal bias
digerus dengan halus, kemudian digerus paracetamol dan cofein dimortir kedua
hingga homogeny lalu dicampurkan mortir pertama dan mortir kedua digerus lalu
ditambahkan laktosa, digerus hingga homogen
Resep ini dilakukan perhitungan
dosis gabungan karena dalam resep mengandung obat yang berkhasiat yang sama
yaitu aspirin dan paracetamol yaitu
sebagai analgetik-antipiretik. Namun pada saat perhitungan dosis gabungan
aspirin dan paracetamol tidak OD, maka dari itu tidak dilakukan penurunan dosis
80%, jadi obat ini dapat dilayani.
Resep ini diindikasikan untuk
penyakit migrant, yang ditujukan kepada pasien bernama vina (15 tahun) obat ini
dibuat dalam bentuk serbuk agar memudahkan pasien dalam mengkonsumsinya dan
menggunakannya.
Resep 2
Pada
praktikum kali ini dilakukan pembuatan obat dalam bentuk potio atau larutan
yang ditujukan untuk pemakaian oral. Hal yang pertama dilakukan adalah
disiapkan alat dan bahan selanjutnya diencerkan CTM dengan 10 ml aquadest
kemudian digerus diphenhidramin HCL dengan paracetamol hingga homogen lalu
dituangkan CTM kedalam mortir dan digerus dengan cepat agar tidak terjadi
gumpalan, selanjutnya ditambhakan aquadest dan Syr.Simplex nasing-masing
sebanyak 50 mg dan digerus lagi hingga homogen kemudian dimasukkan kedalam
botol coklat 100 ml yang telah dikalibrasi dan terakhir diberi etiket putih.
Didalam
resep ini mengandung bahan obat yang berbeda-beda, tetapi ada obat yang
memiliki khasiat yang sama yaitu diphenhidramin HCL dengan chlorpheniramim
maleat yang memiliki khasiat sebagi antihistaminikum, selain itu ada bahan obat
lain yaitu paracetamol yang berkhasiat sebagai analgetik-antipiretik,
Syr.Simpleks yang berkhasiat sebagai zat tambahan atau sebagai pemanis serta
ada aquadest yang berkhasiat pula sebagai zat tambahan/ sebagai pelarutnya.
Pada
resep ini dilakukan perhitungan dosis gabungan, akan tetapi didapatkan hasil
pada kedua obat tersebut mengalami overdosis sehingga harus dilakukan penurunan
dosis sebanyak 80% agar resep tersebut dapat diberikan kepada pasien.
Pada
resep ini ditujukan kepada pasien yang mempunyai penyakit alergi khususnya pada
pasien yang bernama Andi yang berumur 9 tahun, obat ini dibuat dalam bentuk
larutan (Potio) agar memudahkan pasien pasa saat meminumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2017. Ilmu Resep Jilid I. Jakarta
Depkes RI
Departemen
Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia
Edisi IV:Jakarta
Departemen
Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia
Edisi III: Jakarta
Pusmarani,
J. 2017. Buku Penuntun Praktikum
Farmasetika II: Kendari
Syamsuni,
H. 2006. Ilmu Resep: Jakarta
Sugarboo Extra Long Digital Titanium Styler
BalasHapusThe apple watch titanium long handle of titanium mens ring the two titanium rings for women double edge slots features a longer handle which creates an extra titanium cup long handle to the grip. chi titanium flat iron